4 Bisnis Raksasa di Jakarta yang Hamper Bangkrut


Empat Bisnis Raksasa di Jakarta yang Hampir Bangkrut

- Jika melihat ke belakang, beberapa tahun lalu banyak sekali orang berbelanja di Glodok atau Mangga 2 Square, namun kini seiring dengan maraknya bisnis online, ttempat tempat belanja yang dulu digilai pengunjung sekarang makin terpuruk. Trend sepinya pembeli di pasar tradisional (offline) yang akhir-akhir ini terjadi diramalkan akan terus berlanjut.

Proses penjualan modern, yaitu perpindahan pembelian dari proses tradisional (offline) dimana pembeli bertemu dengan penjual di suatu tempat (seperti toko), kemudian berpindah ke pembelian secara online, dimana pembeli tidak lagi harus bertemu bahkan berinteraksi dengan penjual. Seperti yg saat ini sedang marak di Indonesia, yaitu trend penjualan di Instagram.

Berikut 4 Bisnis Raksasa di indonesia yang kini hampir bangkrut.

1. Pasar elektronik Glodok menjadi salah satu pusat perdagangan elektronik terbesar di Indonesia pada tahun 1990-an yang berlokasi di Jakarta Barat. Sejak 2-3 tahun belakangan, Glodok menjadi sepi pembeli salah satu penyebabnya karena berkembangnya toko online. Kebanyakan pedagang yang masih bertahan di Glodok karena memiliki toko online, sedangkan pedagang yang tidak menjual online, sudah bisa dipastikan tidak dapat bertahan di Glodok.

2. Bisnis SupermarketBaru baru ini Amazon melalui AmazonGo (supermarket yang terintegrasi dengan aplikasi smartphone) akan segera masuk ke pasar Indonesia. Dengan mengusung konsep ìTanpa antri, Tanpa bayar dikasirî, AmazonGo bisa jadi akan menjadi saingan berat untuk brand-brand supermarket ternama seperti Hero, Hypermart dan lain-lain.

3. Bisnis Transportasi siapa yang tidak kenal GoJek, Grab atau Uber? 3 brand transportasi terbesar yang saat ini ada di Indonesia. Anehnya, meski berpenghasilan ratusan juta setiap harinya, perusahaan-perusahaan ini tidak memiliki aset transportasi sebagaimana yang layaknya bisnis transportasi sebelumnya, atau lebih dikenal sebagai ìshare economyî atau ìpeer economyî. Model bisnis tersebut, berdampak sangat besar bahkan hingga menimbulkan gejolak sosial yang sebelumnya menggantungkan hidupnya pada jasa transportasi seperti ojek pangkalan dan taxi.

4. Bisnis KoranIntisari, Harian Bola, Koran Tempo Minggu dan Jakarta Globe adalah hanya sebagian dari banyak media cetak yang terpaksa harus menutup bisnisnya karena tingginya biaya cetak koran dan tidak mampu bersaing dengan media online (seperti detik.com, okezone), meskipun sebagian media offline sudah beralih ke online. Kejadian serupa juga terjadi di media-media cetak di Amerika, sebut saja The Washington Post dan The New York Times.

0 Response to "4 Bisnis Raksasa di Jakarta yang Hamper Bangkrut"

Post a Comment

SILAHKAN BERKOMENTAR !

DILARANG KOMENTAR BERUPA LINK ATAU SPAM !!! 🚫

Catatan: Memasukan item pada komentar

☑️ Untuk Menyisipkan Gambar Gunakan Tag Url Gambar Anda
☑️ Untuk Menyisipkan Kode, Gunakan Tag Kode Anda
☑️ Untuk Menyisipkan Kode Panjang, Gunakan Tag
☑️ Untuk Menyisipkan Judul, Gunakan Tag Judul Anda

TINGGALKAN PESAN DENGAN KATA-KATA YANG BAIK :

1.Sopan dan tidak mengandung unsur Agama, Porno, Promo dan judi.
2.Tidak memasang iklan atau link lainnya.
3. Link Aktif Akan Dimatikan Secara Otomatis.
4. Berkomentarlah sesuai konten.

☑️ HARAP MAKLUM 🚫

Hormat Kami
Admin Kompas-id.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel